Bercengkrama : perawat sedang bercengkerama dengan pasien di lorong rumah sakit |
Saat ini dunia tengah
memasuki era disrupsi teknologi yang
bergeser pada era revolusi industri 4.0. World
Economic Forum (WEF) menyebut revolusi industri 4.0 adalah revolusi
berbasis Cyber Physical System yang
secara garis besar merupakan gabungan tiga domain yaitu digital, fisik, dan biologi.
Ditandai dengan munculnya fungsi-fungsi artificial
intelligence (kecerdasan buatan), mobile
supercomputing, intelligent robot,
self-driving cars, neuro-technological brain enhancements,
era big data yang membutuhkan kemampuan cybersecurity,
era pengembangan biotechnology dan genetic editing (manipulasi gen).
Revolusi industri 4.0 secara
umum diketahui sebagai perubahan cara kerja yang menitikberatkan pada
pengelolaan data, sistem kerja industri melalui kemajuan teknologi, komunikasi
dan peningkatan efisiensi kerja yang berkaitan dengan interaksi manusia.
Dalam era revolusi industri
4.0 atau revolusi industri dunia ke empat ini, teknologi informasi telah
menjadi basis utama dalam kehidupan manusia. Segala hal menjadi tanpa batas (borderless) dengan penggunaan daya
komputasi dan data yang tidak terbatas (unlimited)
karena dipengaruhi oleh perkembangan internet dan teknologi digital yang masif
sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin. Era ini
juga akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk di dalamnya bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta pendidikan tinggi.
Lalu, bagaimana pengaruh revolusi industri 4.0 bagi perawat saat ini?
Perawat merupakan tenaga
kerja kompeten yang harus siap menghadapi industri kerja yang kian
berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Keahlian kerja, kemampuan
beradaptasi dan pola pikir yang dinamis menjadi tantangan bagi perawat di era revolusi industri 4.0 ini.
Kuantitas bukan lagi menjadi indikator utama bagi seorang perawat dalam
mencapai kesuksesan, melainkan kualitas pelayanan keperawatan kepada pasien
yang sesuai standar keperawatan.
Kesuksesan sebuah
negara dalam menghadapi revolusi industri 4.0 erat kaitannya dengan inovasi
yang diciptakan oleh sumber daya yang berkualitas, sehingga perawat turut wajib
dapat menjawab tantangan untuk menghadapi kemajuan teknologi dan persaingan
dunia kerja di era globalisasi ini. Perawat harus mampu menciptakan iptek yang inovatif, adaptif, dan kompetitif
sebagai konsep utama daya saing dan pembangunan bangsa di era revolusi industri
4.0. Terobosan inovasi ini akan berujung pada peningkatan produktivitas industri dan melahirkan perusahaan
pemula berbasis teknologi.
Rekonstruksi pola pikir
yang responsif terhadap revolusi industri juga diperlukan, seperti desain ulang
kinerja keperawatan dengan pendekatan human digital dan keahlian
berbasis digital. Selain itu, mampu beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
adalah salah satu cara yang dapat dilakukan perawat untuk meningkatkan daya
saing terhadap kompetitor dan daya tarik bagi instansi kesehatan. Berbagai
tantangan sudah hadir di pelupuk mata, sudah siapkah perawat menyiapkan diri di
era revolusi industri 4.0 dan persaingan global?
Perawat belakangan turut memiliki tantangan tersendiri di
tengah globalisasi dan era digital atau industri 4.0. Perawat saat ini harus
bisa mengimbangi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar yang berbasis
teknologi. Perawat harus melek terhadap teknologi informasi dan mengutamakan keselamatan pasien untuk
peningkatan mutu layanan terhadap pasien. Di era revolusi industri 4.0 ini, kompetensi
ini wajib dimiliki oleh tenaga medis, khususnya perawat.
Perawat memiliki peran besar dan penting dalam memberikan
pelayanan sesuai standar keperawatan. Pasalnya, perawat merupakan tenaga medis
yang berada di sisi pasien paling lama dibandingkan dengan tenaga kesehatan
lainnya. Oleh karena itu, kemampuan untuk memberikan pelayanan keperawatan
kepada pasien secara berkualitas dan aman sangat dibutuhkan. Jika dianalogikan
di ruang perawatan, maka perawat merupakan ibu rumah tangga, yang selama 24 jam
di ruang perawatan. Sementara dokter, ahli gizi dan tenaga kesehatan lainnya
adalah layaknya tamu yang hanya singgah sebentar di sisi pasien.
Perawat saat ini tidak hanya dituntut bisa menjadi penyedia
layanan keperawatan yang berkualitas semata. Bahkan, perawat sangat diharapkan
pula mampu menjadi advokat bagi para pasien. Peran sebagai advokat yaitu untuk
membantu pasien dan keluarga dalam memberikan informasi dari pemberi pelayanan
atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Selain itu, perawat
juga berperan menjadi mediator dan melindungi hak-hak pasien atas pelayanan
yang baik. Perawat juga harus mempunyai critical thingking menghadapi
semua elemen, baik itu pasien dan tenaga medis lainnya. Untuk itu, perlu
ditekankan bahwa peran perawat tidak hanya sebatas memberikan asuhan
keperawatan yang berkualitas baik. Melainkan juga wajib memiliki keahlian
konseling untuk menyampaikan edukasi bagi pasien terkait tindakan preventif dan
promosi kesehatan bagi masyarakat.
Terkait kualitas perawat di Indonesia, perawatan di
Indonesia memiliki kualitas yang baik dan tidak kalah dibandingkan negara-negara
lainnya di Asia. Namun, perihal penguasaan bahasa masih menjadi kendala utama
yang dihadapai para perawat Indonesia yang akan bekerja ke luar negeri. Selain
itu, standar kompetensi perawat dengan kualifikasi internasional juga masih
belum terpenuhi.
DAFTAR
PUSTAKA
Putra, Yudha Manggala P. & Suryana, Wahyu. 2018. Perawat Harus Bisa Beradaptasi di Era
Digital. Republika.co.id. https://republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/18/03/17/p5q0fn284-perawat-harus-bisa-beradaptasi-di-era-digital (diakses 24 Desember 2018)
HS.
2018. Tantangan Pekerjaan di Era Revolusi
Industri 4.0 Semakin Meningkat, Lulusan Perguruan Tinggi Harus Dibekali
Kompetensi yang Mumpuni. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia. https://ristekdikti.go.id/kabar/tantangan-pekerjaan-di-era-revolusi-industri-4-0-semakin-meningkat-lulusan-perguruan-tinggi-harus-dibekali-kompetensi-yang-mumpuni/ (diakses 24 Desember 2018)
Baccarat: How to play cards - Warwick
BalasHapusBaccarat is a popular card game played by two to five players. septcasino The game requires four players in a 온카지노 deck of 52 cards. The dealer adds 바카라 사이트 each
Mango Casino - MapyRO
BalasHapusMango Casino is an 목포 출장안마 indian casino that 평택 출장마사지 is popular in the gambling industry. It has 양주 출장마사지 a good reputation among players due to its high level of 양산 출장샵 quality. 광명 출장마사지